BUKU TENTANG PERGERAKAN TIONGHOA KARYA KWEE HING TJIAT
Ivan Taniputera
8 Juli 2015
Judul: Doea Kapala Batoe
Penulis: Kwee Hing Tjiat (1891-1939)
Ditulis di Berlin, tahun 1921
Jumlah halaman: 144
Buku
ini membabarkan mengenai pergerakan peranakan Tionghoa di Indonesia
yang ketika itu masih bernama Hindia Belanda. Berikut ini adalah daftar
isinya.
.
Pada halaman 13 dibabarkan sebagai berikut:
"Sering
dengen sangsi orang bitjara tentang sifatnja gerakan Tionghoa di
Hindia, boekan sadja laen bangsa, poen kerap orang Tionghoa sendiri tida
paham bener doedoeknja itoe perkara, jang kliatan sederhana, tapi
sabetoelnja roewet; itoe gerakan jang saatnja boeat djaga prikasopanan
Tionghoa, kamoedian terlibet oleh politiek dan oeroesan oeang."
Berdasarkan
kutipan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa gerakan Tionghoa itu
sebelumnya terutama dalam bidang moral (yakni menjaga adat istiadat
kesopanan Tionghoa) saja, tetapi kemudian terseret dalam pusaran politik
serta permasalahan uang.
Pada halaman 17 diuraikan lebih lanjut:
"Demikianlah
gerakan kasopanan Tionghoa djadi bertindak dalem daera politiek, kerna
boeat djaga kasopanan, perloe didjaga politiek lebi doeloe, sementara
sekarang ada dirasa, boeat djaga kasopanan dan politiek, perloe didjaga
oeroesan oeang lebi doeloe, kendati gerakan economisch = nationaal dari
orang Tionghoa di Hindia di ini sa'at oemoemnja masi passief.
Orang
merasa, teroetama boeat sekarang, zoender doeit tiada bisa dilakoeken
politiek sekalian kasopanan, tapi sebaliknja doeit zonder kasopanan
boekan sadja tida aken berfaeda soeatoe apa, malahan berbahaja."
Pada halaman 79 diuraikan pula mengenai gerakan di Tiongkok:
"Kerna
gerakan Tionghoa di Hindia hanja satoe bajangan dari gerakan di
Tiongkok, maka berikoet saia ada koetib dengen ringkes sabagian
penoetoeran dari Ku Hung Ming dalem boekoe "The Story of a Chinese
Oxford Movement" jang terkenal di seloeroe doenia, boeat terangken
akarnja oeroesan."
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.
Waktu saya masih di Jogja saya termasuk yang bermninat dengan sastra Melayu Tionghoa, dan saya mencari-cari yang berkaitan dengan subjek ini. Ternyata di toko2 buku saya banyak temukan tulisan2 yang berkaitan dengan subjek ini, antara lain buku dengan Judul "Kesastraan Melayu Tinghoa dan kebangsaan Indonesia" terbitan KPG yang berjilid-jilid itu. Ada juga buku dengan judul "Sastra Peranakan Tionghoa Indonesia" tulisan dari Leo Suryadinata, anyway dalam hal ini saya mau mengatakan bahwa kepustakaan yang nerujuk untuk riset bagi subyek ini sangat banyak, karena banyak orang yang sudah berbagi pengetahuan mengenai sastra Melayu Tionghpa....
BalasHapus"Bermula sair ini dikarang, membri tahu sekalian orang, barulah ada jaman sekarang, raja Siam datang di tana seberang"
"Dari Siam ke Singapura, di Betawi sudah bikin bicara, Kompani prentah ini perkara, sopaiya sambut dari muara..."
sepenggal kutipan dari Sair Kadatangan Sri Maharaja Siam di Betawi (1870) pengarang tidak diketahui..