Jumat, 16 Oktober 2015

BUKU HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN ROMAN MELAYU TIONGHOA TENTANG PERCINTAAN DI JAWA TENGAH

BUKU HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN ROMAN MELAYU TIONGHOA TENTANG PERCINTAAN DI JAWA TENGAH
.
Ivan Taniputera.
16 Oktober 2015
.



Judul : Rasia di Djawa Tengah Atawa Nasipnja Satoe Gadis Jang Tjantik
Dalam dua jilid.
Jilid pertama : 80 halaman
Jilid kedua : halaman 81-168
Penulis : -
Penerbit : Kho Tjeng Bie & Co., Batavia, 1918.

.
Buku ini berisikan kisah percintaan, yang dibuka sebagai berikut:
.
“Didalem satoe kotta, dibilangan Djawa Tengah, adalah tinggal didalem satoe kampoeng (Wijk) Tjina, seorang Tionghoa peranakan, jang soedah ada banjak oemoer, dipanggil orang namanja Tan Koen Eng, ia tinggal didalem stoe roemah ketjil, tetapi dari batoe ditoetoep genteng, bersama seorang anaknja laki-lakie moeda jang oemoernja kira-kira 20 tahoen. Iboenja ini anak moeda telah lama meninggal doenia, sedeng si ajah poen tiada beristri poela. Satoe boedjang perampoean toea jang ia bajar f 6,- tiap-tiap boelan soedah tjoekoep boeat oeroes roemah tangganja, seperti masak dan tjoetji pakean boeat ia orang berdoea, sebab Koen Eng sendiri poen ada seorang jang tiada mampoe, ia hidoep djoega boleh dibilang dari pentjarian anaknja jang bekerdja mendjadi djoeroetoelis pada satoe toko orang Inggris di kotta....”
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
.



.



.



.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Senin, 05 Oktober 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG BERDIRINYA DINASTI TANG

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG BERDIRINYA DINASTI TANG
.
Ivan Taniputera.
6 Oktober 2015
.
.


 .
Judul: Tjerita di Tiongkok Tjap-Pee Lo-Hoan-Ong Kota Wakang Tempo Keradja’an Merk Soei Tiauw Baginda Radja Soei Jang Tee, dalam 8 Jilid
Penulis: ---
Penerbit: Kho Tjeng Bie & Co., Batavia, (sekitar 1912).
Jumlah halaman:
.
Djilid ka 1: halaman 1-80
Djilid ka 2: halaman 81-160
Djilid ka 3: halaman 161-240
Djilid ka 4: halaman 241-320
Djilid ka 5: halaman 321-400
Djilid ka 6: halaman 401-480
Djilid ka 7: halaman 481-560
Djilid ka 8: halaman 561-656
.
Bagi penggemar kisah Sie Djin Koei, tentunya tidak asing lagi dengan tokoh-tokoh seperti Lie Sie Bin, Ut Ti Kiong, Thia Kauw Kim, dan lain-lain. Novel ini membahas masa keruntuhan Dinasti Sui dan pendirian Dinasti Tang serta awal mula bertahtanya Kaisar Lie Si Bin, yang dalam sejarah dikenal sebagai Kaisar Tang Taizong. 
.
Dalam novel ini kita akan menjumpai berbagai kisah dan intrik menarik, antara lain Kisah Ut Ti Kiong yang ditolong oleh tikus.
Ut Ti Kiong merupakan salah satu dewa pintu dalam tradisi Tiongkok. Kisah ini terjadi ketika Ut Ti Kiong terkepung banjir di kota Wan Shia bersama tiga ribu orang pasukannya. Untuk bertahan hidup mereka terpaksa bertahan hidup dengan memakan sayur keladi.
.
Suatu ketika, saat sedang menggali sayur keladi di dalam kota Wan Shia, mereka menemukan berkarung-karung padi di dalam tanah. Jumlahnya mencapai 3.000 karung. Ternyata karung-karung padi tersebut berasal dari gudang padi kota Kim Yang Kwan yang dahulu dikuasai oleh Raja Lie Bit. Selama bertahun-tahun, tikus-tikus mengangkuti beras-beras tersebut, hingga tertimbun terus menerus menjadi sebanyak itu.
.
Konon hal itu terjadi karena bintang keberuntungan Raja Lie Bit sudah habis, sehingga tikus-tikus mengangkuti karung-karung berasnya. Pada saat yang tepat beras-beras itu dapat menyelamatkan Ut Ti Kiong beserta pasukannya dari kebinasaan. Bersamaan dengan itu, bintang keberuntungan Lie Sie Bin, raja Tjin, selaku majikan Ut Ti Kiong, sedang menanjak. Kelak Lie Sie Bin dapat menjadi kaisar Dinasti Tang.
.
Berdasarkan kisah di atas, maka kita belajar bahwa alam itu bekerja dengan cara yang unik dan rumit. Bahkan terkadang dengan cara yang tidak kita duga.
.
Sumber: “Tjerita Di Tiongkok Tjap-Pe Lo Hoan Ong Kota Wakang, Tempo Keradja’an Merk Soei Tiauw Baginda Soei Jang Te,” djilid ka 8, halaman 611.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.



.


.



Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Senin, 21 September 2015

BUKU TENTANG PERGERAKAN TIONGHOA KARYA KWEE HING TJIAT

BUKU TENTANG PERGERAKAN TIONGHOA KARYA KWEE HING TJIAT

Ivan Taniputera
8 Juli 2015



Judul: Doea Kapala Batoe
Penulis: Kwee Hing Tjiat (1891-1939)
Ditulis di Berlin, tahun 1921
Jumlah halaman: 144

Buku ini membabarkan mengenai pergerakan peranakan Tionghoa di Indonesia yang ketika itu masih bernama Hindia Belanda. Berikut ini adalah daftar isinya.
.



Pada halaman 13 dibabarkan sebagai berikut:

"Sering dengen sangsi orang bitjara tentang sifatnja gerakan Tionghoa di Hindia, boekan sadja laen bangsa, poen kerap orang Tionghoa sendiri tida paham bener doedoeknja itoe perkara, jang kliatan sederhana, tapi sabetoelnja roewet; itoe gerakan jang saatnja boeat djaga prikasopanan Tionghoa, kamoedian terlibet oleh politiek dan oeroesan oeang."

Berdasarkan kutipan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa gerakan Tionghoa itu sebelumnya terutama dalam bidang moral (yakni menjaga adat istiadat kesopanan Tionghoa) saja, tetapi kemudian terseret dalam pusaran politik serta permasalahan uang.

Pada halaman 17 diuraikan lebih lanjut:

"Demikianlah gerakan kasopanan Tionghoa djadi bertindak dalem daera politiek, kerna boeat djaga kasopanan, perloe didjaga politiek lebi doeloe, sementara sekarang ada dirasa, boeat djaga kasopanan dan politiek, perloe didjaga oeroesan oeang lebi doeloe, kendati gerakan economisch = nationaal dari orang Tionghoa di Hindia di ini sa'at oemoemnja masi passief.
Orang merasa, teroetama boeat sekarang, zoender doeit tiada bisa dilakoeken politiek sekalian kasopanan, tapi sebaliknja doeit zonder kasopanan boekan sadja tida aken berfaeda soeatoe apa, malahan berbahaja."

Pada halaman 79 diuraikan pula mengenai gerakan di Tiongkok:

"Kerna gerakan Tionghoa di Hindia hanja satoe bajangan dari gerakan di Tiongkok, maka berikoet saia ada koetib dengen ringkes sabagian penoetoeran dari Ku Hung Ming dalem boekoe "The Story of a Chinese Oxford Movement" jang terkenal di seloeroe doenia, boeat terangken akarnja oeroesan."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:





Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Selasa, 08 September 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG NASIHAT HUBUNGAN DALAM KELUARGA

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG NASIHAT HUBUNGAN DALAM KELUARGA

Ivan Taniputera
9 September 2015



Judul: Boekoe Sair "Nasehat"
Terdapat keterangan tambahan: 
"Jang sangat berfaedah, boeat mendapat taoe: tjara bagimana orang haroes berlakoe, sebagi soewatoe Soeami jang baik; tjara bagimana kewadjibannja mendjadi soewatoe Istri jang setia; tjara bagimana orang mendjadi Mertoea jang 'adil; tjara bagimana orang mendjadi Ipar, soepaja bisa hidoep dengan roekoen di dalam sesoeatoe roemah tangga.

Di dalem ini boekoe sair pembatja nanti dapatken beberapa "Nasehat", jang sangat bergoena boeat mendjaga keslamatan diri.

Penulis: Paradijs
Jumlah halaman: 68
Penerbit: G. Francis, Batavia.

Buku ini berisikan syair-syair nasihat hubungan antar keluarga. Sebagai contoh pada halaman 29 kita dapatkan bait sebagai berikut:

"Acceptasi si oewang panas
Rasanja manis ibarat nanas
Djikalaoe oetang moelain bertoenas
Soesah sekali dibajar loenas."

Bait di atas mengajarkan kita agar waspada terhadap hutang.

"Di ini djeman banjak terlaloe
Anak moeda jang hilang maloe
Moendar-mandir ilir dan oeloe
Mendjadi maling poenja penjoeloe." (halaman 34).

Bait di atas merupakan nasihat bagi kaum muda, agar senantiasa menjaga hidup yang benar.

"Prempoean jang rasa dirinja molek
Mempoenjai ta'biat terlaloe djelek
Seperti si boeta jang baroe melek
Soeami dianggap sebagi golek." (halaman 57).

Bait di atas merupakan nasihat bagi seorang isteri.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:







Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Minggu, 06 September 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA MENGENAI KISAH PERCINTAAN TAN SHA DAN GO NIO YANG SUDAH BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA MENGENAI KISAH PERCINTAAN TAN SHA DAN GO NIO YANG SUDAH BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN


Ivan Taniputera
6 September 2015
.



Judul: Tjerita Dahoeloe Kala di Negri Tjina Terpoengoet dari Boekoe Tjerita Njanjian Tjina Di Salin bahasa Melajoe Tjerita Pri Halnja Tan Sha dan Go Nio
Jang mengeloearken: Goan Hong & Co. Toekoe Boekoe Pasar-Pisang, Batavia
Terjitak di: Kantor Tjitak Oeij Taij Hin, Batavia, 1908.
Jumlah halaman: 48.

Kisah ini dibuka sebagai berikut:

"Tempo dahoeloe kala di negri Tjina di bilangan kampoeng Nia Auw Tan, dan kota Tjoan Tjioe bilangan Hok Kian, disitoe ada seorang She tan namanja Kong, ini tan Kong ada 3 anak lelaki jang besar ada di kota Koeji Lam pegang pangkat "Oen Saij", jang kedoewa ada pegang pangkat djoega jang ketiga namanja Tan Sha belon berpangkat.

Tan Kong poenja toeroenan dari atas sampe di bawa, dan misti salah satoe toeroenannja ada jang pegang pangkat, dia poenja roema di dalam itoe kampoeng jang paling bagoes sendiri, ....................."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.








Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Sabtu, 05 September 2015

BUKU LANGKA CARA MERAMAL DENGAN KARTU CEKI

BUKU LANGKA CARA MERAMAL DENGAN KARTU CEKI

Ivan Taniputera
22 Juni 2013





Metoda meramal dengan kartu ceki telah lama menarik perhatian saya dan semenjak lama saya telah mencari buku meramal dengan kartu tersebut. Kebetulan saya telah memiliki kartunya dan tinggal menunggu mendapatkan buku mengenai cara memanfaatkannya sebagai wahana peramalan.  Kemarin saya sungguh beruntung mendapatkan buku langka mengenai bagaimana meramal dengan kartu ceki. Keingin-tahuan saya mengenai ramalan ceki akhirnya terpuaskan.




Adapun data bukunya adalah sebagai berikut.

Judul buku: Resia Tersemboeni Dalem Kartoe Djawa: Boekoe Meliatin Segala Roepa Petangan Dengan Pergoenaken Kartoe Djawa (Kartoe Tjeki).
Penerbit: Boekhandel "Sunrise" Batavia, 1941
Nama pengarangnya tidak disebutkan dalam buku ini.
Jumlah halaman: 48

Pertama-tama kita diajarkan mengenali nama-nama kartu ceki (halaman 5-8). Sebagai contohnya adalah:




Kartu ini disebut Yo Kasoet.




Kartu ini disebut Yo Njonja.




Kartu ini disebut Yo Pandjang.




Kartu ini disebut Yo Perit.




Kartu ini disebut Yo Lauwtjan.

Kelima kartu di atas disebut kartu kelompok Yo, yang berjumlah lima. Cara mengenalinya adalah pada bagian sudut kanan atas dan kiri bawah.

Kemudian terdapat kelompok kartu DJIE, yang terdiri dari tiga:
1.Djie Bengkok
2.DJie Katja
3.Djie Pentil

Kelompok kartu SAH, terdiri dari tiga:

1.Sah Djaroem
2.Sah Oedang
3.Sah Wadjik

Kelompok kartu SIE, terdiri dari tiga:

1.Sie Kalong
2.Sie Kondeh
3.Sie Pinggang

Kelompok lainnya adalah GO, LAK, TJIT, PEH, dan KAUW, masing-masing ada tiga kartu.

Kemudian dijelaskan cara meramal dan arti masing-masing kartu.

Sebagai contoh, kartu Yo Kasoet artinya adalah (halaman 25):

Kakoesoetan, kekaloetan, Prampoean satenga toea, jang rewel, bawel.
Lelaki tarik Yo Kasoet = seperti prampoean moeloet bawel.

Berminat fotokopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

BUKU ILMU HU (JIMAT ATAU AMULET) THIO TIAN SOE (RADJA SETAN) UNTUK MENGOBATI PENYAKIT KARENA MAKHLUK HALUS

BUKU ILMU HU (JIMAT ATAU AMULET) THIO TIAN SOE (RADJA SETAN) UNTUK MENGOBATI PENYAKIT KARENA MAKHLUK HALUS
.

Ivan Taniputera
22 Maret 2015
.


Judul: Kitab Tjap Dji Ya Menoeroet Ilmoenja Thio Tian Soe (Radja Setan atau Zhang Tianshi) Bergoena Boeat Orang Sakit Terkena (Hoan Tio')
Penulis: -
Penerbit: Drukkerij Kho Tjeng Bie & Co., 1927
Jumlah halaman: 35

Buku ini membahas mengenai hu (jimat atau amulet) yang dipergunakan untuk mengobati orang sakit karena gangguan berbagai makhluk halus. Sebagai catatan buku ini merupakan pelengkap bagi buku Kitab Giok Ah Kie (Tjap Dji tja) "Thio Tian Soe Radja Setan", G. Kolff & Co., 1902.

Dalam buku ini terdapat pembahasan mengenai masing-masing penyakit yang timbul pada berbagai tanggal penanggalan lunar atau Imlek beserta hu penangkalnya, sebagaimana penjelasan di awal buku ini:

"Ini boekoe ada terisi HOE soerat Tionghoa, menoeroet betoel didalam boekoe Tionghoa Tjap Dji Ya jang tiap-tiap hari tanggal 1 sampe 30 hari orang Tionghoa ada poenja HOE sendiri-diri, jang ada tersanding didalem ini boekoe dan lebih doeloe orang misti preksa itoe orang moelai sakit hari apa. Sepertinja itoe orang moelai sakit di tanggal 10 (Tjetjap), lantas misti preksa ini boekoe di tanggal 10, jang ada tersanding djoega Hoenja, lantas bisa taoe itoe orang sakit lantaran apa dan lantas toelis itoe Hoe-nja dengan tinta merah (Gintjoe) di kertas koening teroes di bakar dengan semangkok ketjil.........."

Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas, seseorang perlu mengingat kapan ia jatuh sakit, yakni mencari tahu tanggal Imleknya, kemudian mencocokkannya dalam buku ini. Sebagai contoh, orang sakit pada tanggal 1 Imlek:

"Penjakit dari Wetan Koeloen lagi berdjalan terkena Hoantio dari aloes pepoehoenan dia tetamoe iblis ganggoe, djadi kepala sakit badan dingin dan panas, doedoek dan berdiri tiada enak...."

Maka menurut uraian di atas, ia sakit karena terkena gangguan makhluk halus yang tinggal di pepohonan. Kemudian tinggal menggambar hu terlampir pada buku ini.

Buku ini juga memuat mantra Thio Tian Soe

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:






Berminat kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

BUKU UNIK KITAB GIOK AH KIE (TJAP DJI TJA) "THIO TIAN SOE RADJA SETAN"

BUKU UNIK KITAB GIOK AH KIE (TJAP DJI TJA) "THIO TIAN SOE RADJA SETAN"


Ivan Taniputera
9 Juni 2013




Judul: Kitab Giok Ah Kie (Tjap Dji tja) "Thio Tian Soe Radja Setan"
Terkarang oleh Goan Hong & Co.
Tertjitak di Kantoor Batavia, G. Kolff & Co., 1902.

Merupakan buku yang unik dan dipergunakan meramalkan serta mengobati penyakit yang disebabkan makhluk halus atau hal-hal gaib, sebagaimana yang disebutkan di halaman 3:

"Adapoen ini boekoe akan goenanja sekalian pembatja bangsa Tjina, jang pertjaja dari hal ilmoe meliatin, boeat sekalian orang jang sakit terkena (Hoantio) die goda oleh iblis? dari sebab mandjoernja ilmoenja "THIO TIAN SOE" akan di Kiasin oleh jang sakit, maka sebab itoe die salin bahasa melajoe, dari boekoe GIOK AH KIE soepaja mendjadiken gampang bagi sekalian orang jang pertjaja, hal boeang boeangin menoeroet boekoe, soepaja jang sakit boleh mendjadi baik dari pada sakitnja."

Terdapat gambar hu sebagai berikut:




Sebagai contoh terdapat penjelasan sebagai berikut:

TANGGAL 1 HARI, TJEE IT DJIT.

Orang jang sakit pada tanggal 1 hari boelan tjina, terkena di Tang Lam [wetan kidoel] di antara djalan, dari aloesnja poehoen kajoe, dan iblisnja orang mati jang tiada karawattan jang ganggoe, sakit kapala, panas dingin, bangoen dan doedoek tiada koewat, makan dan minoem tiada napsoenja, pake kertas koening 5 lembar mengadap di Tang Lam, [wetan kidoel] 40 tindak bakar nistjaja djadi slamat.

N.B. boeat anak ketjil sakit menoeroet di atas, nistjaja djadi slemat. Kasi makan 1 hoe, dan tempel di atas pintoe 1 hoe, nistjaja segala iblis djaoe dari jang sakit.

Kemudian terdapat pula bagian "Hal Menjataken Orang Jang Sakit" terpetik dalem boekoe tjina "Ban Po Tjoan Sie" menjataken di antara Lak Tjap Ka Tjie (di dalem 60 hari berider slama-lamanja)

Ja-itoe: Tjoe, Thio, In, Bauw, Sin, Tjih, Ngo, Bie, Zin, Joe, Soet, Haij,

Berdjalan sebagi horlodji setiap hari berganti-ganti demikianlah boenjinja:

"Tjoe"
Djikaloe orang djato sakit di hari "Go Tjoe Djit" ja'itoe seperti ada tertoelis di bawa ini adanja:

"Ka Tjoe Djit" orang itoe sakitnja "ada brat sakitnja".
"Pia Tjoe Djit" orang itoe sakitnja "ada soesah sakitnja".
"Bo Tjoe Djit" orang itoe sakitnja "soedah tacdirnja Toehan".
"Kheng Tjoe Djit" orang itoe sakitnja "tiada djadi pandjang".
"Djim Tjoe Djit" orang itoe sakitnja "ada lama baiknja".

Terdapat pula di halaman 18-19 bulan yang kurang baik bagi masing-masing shio:

Sebagai contoh:

"Tjih"

Djikaloe orang Shio "Tjih [Tikoes] pada boelan 12 orang Tjina [Tjap djie gowe] haroes djaga diri kerna "Bintang gelap" adanja.

Selanjutnya terdapat pula tafsiran makna bagi mimpi.

Bagi yang berminat foto kopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN TENTANG PERCINTAAN ANTARA NIO SOE KIE DAN LIOE GIOK HOEI

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN TENTANG PERCINTAAN ANTARA NIO SOE KIE DAN LIOE GIOK HOEI


Ivan Taniputera
15 Juli 2015




Judul: Boekoe Tjerita Nio Soe Kie Dengan Lioe Giok Hoei Siotjia: Swatoe Pertoendangan Jang Kekal
Penulis: G. P. H.
Penerbit: Kho Tjeng Bie & Co., Pintoe Besar, Batavia, 1919
Jumlah halaman: 70

Buku ini mengisahkan percintaan antara pemuda bernama Nio Soe Kie dan seorang gadis bernama Lioe Giok Hoe Sio Tjia. Mereka telah merencanakan menikah, namun pernikahan itu nyaris urung karena ulah seorang jahat bernama Thio Ko Siong.

Kisah itu dibuka sebagai berikut:

"Bahoewa maka di tjeritaken di kota Souw Tjioe kampoeng Djintek Residentie Kanglam, adalah seorang berpangkat Assistent Resident bernama Nio Kiauw, dengan moera hati dan amat adil aken mendjalanken pekerdja-annja! malainken ada mempoenjai seorang anak laki-laki nama Nio Soe Ki. Maka Nio Kiauw ini ada serikat persobatan keras dengen saorang berpangkat Assistent Resident nama Lioe Tjoen Ijan.-Maka persobatan marika itoe djadi begitoe kekal hingga ketjintaanja satoe sama laen ada seperti soedara poetoesan peroet.
Hal Lioe Tjoen Yan djoega soeda tersohor bahoewa ija ada saorang jang arip boediman serta adil memegang pangkat dan kaja besar tapi tidak ada poenja anak lelaki melainkan mempoenjai saorang anak prampoean nama Lioe Giok Hoei Siotjia, jang amat eilok parasnja, serta mengarti sekalian soerat-soerat, pandei didalem pekerdjaan orang prampoean."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:








Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

BUKU PETUAH KEHIDUPAN, ILMU KEBATINAN, DAN SPIRITUAL KARYA DEWA TAN TIK SIOE (TAN TIK SIOE SIAN)

BUKU PETUAH KEHIDUPAN, ILMU KEBATINAN, DAN SPIRITUAL KARYA DEWA TAN TIK SIOE (TAN TIK SIOE SIAN)

Ivan Taniputera
3 September 2015
.



Judul: Djemparing Soeling: Moestika Koemala Boenga Tjepaka Tjina II
Terdapat keterangan: Ilmoe Woelang Hoetomo di bagian rasa sedjatie dari pada pengrasah sedjatie.
Penulis: Dewa Tan Tik Sioe (1884-1929)
Jumlah halaman: 76
Tahun terbit: 1920

Buku ini berisikan berbagai petuah kehidupan dan juga hal-hal terkait ilmu kebatinan. Berikut ini adalah daftar isinya.



Berikut ini adalah contoh syairnya nasihat kehidupan (halaman 23):

"Daon pisang si kajoe djati,
Daon keniker poehon sembodja,
Malang melintang kersanja widi,
Tida memikir doenia bradja."

Pada halaman 26 dapat kita baca:

"Djangan orang membatja ini boekoe 1-2-3 kali sadja lantas lempar swara kasini-sana berlaga-laga ada 1 goeroe, beloen mengenalin oedjoeng bongkotnja soeda orang kebanjakan brani omong in elmoe pendapetannja dari pringetannja sendiri, dari moeda mendapet dradjat doewet, boektinja soeda banjak jang begitoe.

Ka I omong kosong.
Ka II omong djoesta.
Ka III sering loepa dan menghinain lain orang.
Ka IV poerak-poerak dan menipoe.
Ka V omong wadi.

Memanglah orang bodo jang ta' mengenalin 1 bidji elmoe jang bersi djika ada orang menanja ja lantas sadja bikin 1 alesan omongan wadi, tapi kita bilang bodolah! dia.

Pada halaman 63 diulas mengenai Raden Werkudara atau disebut juga Bima, yakni salah seorang di antara lima pandawa:

"R. Werkoedara memakei bertjoendoek ja! boenga poedak sinoempoet, bermaksoed R. Werkoedara pandei melinjapkin segala tjemar dari pada kabetjikan."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:











Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

BUKU KARYA DEWA TAN TIK SIOE (TAN TIK SIOE SIAN) TENTANG KEBATINAN, RESEP OBAT TIONGHOA, DAN LAIN SEBAGAINYA

BUKU KARYA DEWA TAN TIK SIOE  (TAN TIK SIOE SIAN) TENTANG KEBATINAN, RESEP OBAT TIONGHOA, DAN LAIN SEBAGAINYA

Ivan Taniputera
2 September 2015




Judul: Rasa Sedjati: Boengah Tjepaka Tjina Java, Ilmoe Woelang Hoetomo Wilis Adem Hati
Penulis: Tan Tik Sioe Sian (Dewa Tan Tik Sioe, 1884-1929)
Jumlah halaman: 115

Buku ini berisikan berbagai macam hal, seperti resep obat dan nasihat-nasihat kebatinan beserta spritualisme.

Berikut ini adalah contoh halaman yang berisikan resep obat.






Seperti pada gambar di atas, maka resep obat itu tercantum dalam aksara Tionghoa, dengan sedikit keterangan di bawahnya. Terdapat sekitar 30 resep obat.

Selanjutnya terdapat berbagai syair nasihat.

"ikan moong sing di poelo batoe,
ikan bader, tambang, segaran,
oentoeng roegi, dijawamoe itoe,
hatimoe keder, djadi seselan." (halaman 28).

Terdapat pula nasihat:

"Djangan pertjajakin segala kitab-kitab goeroe-goeroe-goeroe nenek goeroe, pertjajakinlah timboel dari hatimoe sendiri."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:















Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com